Header Ads

test

Peran Pemuda dalam Mengawasi Pilkada, Abdul Hamid Kadir Tegaskan Bahaya Politik Uang

Ruang RRi

STKIPMUHKALABAHI – Abdul Hamid Kadir, mewakili Koordinator Komisariat (KORKOM) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) STKIP Muhammadiyah Kalabahi dan baru saja menjadi bagian dari anggota Dreamnews Alor, turut diundang sebagai narasumber dalam dialog yang diadakan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Produksi Alor. Diskusi mengangkat tema “Peran Pemuda dalam Mengawasi Pilkada” dengan narasumber lainnya yaitu Orias Langmau, Ketua Bawaslu Kabupaten Alor, dan Rifaldo P. Abuikari, Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kabupaten Alor. Kegiatan yang dipandu oleh presenter RRI, Angky-Ko, berfokus pada upaya pemuda untuk berperan aktif dalam mengawasi Pilkada yang akan datang, serta tantangan yang dihadapi dalam menolak politik uang. (12/11/24)

Dalam sesi diskusi, Angky-Ko bertanya kepada Abdul Hamid mengenai sikap pemuda jika ditawari politik uang. Abdul Hamid dengan tegas menyampaikan bahwa politik uang atau money politic tidak menyehatkan bagi masyarakat dan menyebutnya sebagai “uang haram” yang berdampak buruk pada integritas demokrasi.

Abdul Hamid mengungkapkan keprihatinannya terhadap fenomena politik uang yang sering terjadi dalam pesta demokrasi, termasuk di Kabupaten Alor. Menurutnya, politik uang akan mencederai proses demokrasi serta merusak moral pemuda sebagai calon pemimpin masa depan.

“Jika generasi muda menerima politik uang, maka mereka sama saja ikut merusak tatanan demokrasi dan memperpanjang praktik-praktik yang tidak sehat dalam pemerintahan,” ujar Abdul Hamid.

Ia juga menekankan bahwa sebagai generasi muda, tanggung jawab dalam menjaga integritas Pilkada sangatlah penting. Abdul Hamid menyatakan bahwa pemuda di Kabupaten Alor harus memiliki kesadaran untuk menolak politik uang dan tidak tergoda oleh iming-iming materi dari para calon pemimpin yang ingin memenangkan Pilkada dengan cara tidak sehat. “Kami, sebagai pemuda, harus menjaga nilai-nilai moral dan etika agar Pilkada bisa berjalan jujur, adil, dan demokratis,” lanjutnya.

Sebagai bentuk konkret dalam mengawasi Pilkada, Abdul Hamid dan rekan-rekannya di KORKOM IMM STKIP Muhammadiyah Kalabahi berencana mengadakan program edukasi kepada masyarakat, terutama pemuda, tentang bahaya politik uang. Melalui kegiatan-kegiatan, Abdul Hamid berharap para pemuda dapat menjadi garda terdepan dalam mengawal dan mengawasi jalannya Pilkada agar tetap bersih dan jujur.

Dalam pandangannya, pengawasan dari kaum muda adalah kunci untuk memastikan bahwa kandidat terpilih nantinya adalah yang benar-benar memiliki integritas dan komitmen terhadap kemajuan daerah, bukan mereka yang berusaha memenangkan Pilkada melalui jalan pintas.

"Dengan edukasi, kami berharap pemuda di Alor bisa lebih peka terhadap segala bentuk kecurangan dalam Pilkada, termasuk praktik politik uang,” jelasnya.

Orias Langmau, Ketua Bawaslu Kabupaten Alor, turut mendukung peran pemuda dalam pengawasan Pilkada. Menurutnya, pemuda memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pengawasan Pilkada, terutama dalam melaporkan praktik-praktik kecurangan yang mungkin terjadi. Orias menyatakan bahwa Bawaslu Kabupaten Alor siap bekerja sama dengan organisasi kepemudaan, seperti IMM dan PMKRI, dalam mengawasi Pilkada di tingkat akar rumput. Ia juga mendorong para pemuda untuk tidak takut melaporkan segala bentuk pelanggaran yang mereka temui selama proses Pilkada.

Senada dengan Orias, Rifaldo P. Abuikari, Ketua PMKRI Kabupaten Alor, menyatakan bahwa PMKRI siap berkolaborasi dengan organisasi kepemudaan lainnya untuk mendukung Pilkada yang bersih dan jujur. Rifaldo menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat tentang bahaya politik uang adalah langkah penting dalam membentuk kesadaran masyarakat agar tidak mudah tergiur oleh uang saat memilih pemimpin.

Dalam pernyataan penutupnya, Abdul Hamid mengajak seluruh pemuda Alor untuk bersama-sama menolak politik uang dan fokus pada masa depan yang lebih baik bagi Kabupaten Alor. Ia menegaskan bahwa politik uang tidak membawa keuntungan jangka panjang bagi masyarakat, melainkan hanya memberikan keuntungan sesaat yang justru dapat memicu masalah di kemudian hari. Dengan kata-kata penuh semangat, Abdul Hamid menekankan bahwa pemuda yang memiliki integritas akan menjadi aset berharga bagi bangsa.

“Marilah kita semua menjadi bagian dari perubahan positif di Kabupaten Alor. Menolak politik uang bukanlah hal mudah, tapi merupakan langkah penting untuk masa depan yang lebih baik. Dengan menolak politik uang, kita membantu mewujudkan Pilkada yang bersih dan transparan, dan akan membawa perubahan yang positif bagi masyarakat kita,” tegasnya di akhir wawancara.

Dialog yang diselenggarakan oleh RRI Stasiun Produksi Alor berhasil mengangkat kesadaran tentang pentingnya peran pemuda dalam mengawasi Pilkada dan menolak politik uang. Melalui dialog tersebut, Abdul Hamid Kadir, bersama para narasumber lainnya, berharap agar generasi muda di Kabupaten Alor dapat menjadi agen perubahan yang proaktif dalam menciptakan proses demokrasi yang sehat dan bermartabat.

Penulis: Mukmin Amsidi

Tidak ada komentar